TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah merampungkan tahapan verifikasi lapangan dalam rangka penilaian Penghargaan Adipyra Tahun 2025 yang berlangsung pada 9-11 Oktober lalu. Verifikasi ini menjadi momentum penting bagi Pemkot Tangerang khususnya DLH untuk terus menggalakan budaya bersih dan tertib di tengah masyarakat.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wawan Fauzi. Ia menjelaskan verifikasi Adioura di lapangan dilakukan oleh tim Kementerian Lingkungan Hidup.
“Meliputi berbagai titik strategis seperti TPS3R, TPA, ruang terbuka hijau, fasilitas umum, sekolah, pasar dan kawasan permukiman. Kami mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses ini,” ungkap Wawan.
Menurutnya Adipura bukan sekadar penghargaan melainkan simbol komitmen hidup bersih. Juga bukan sekadar lomba tahunan, penting membangun kesadaran jangka panjang dalam menjaga lingkungan kota.
“Masyarakat diajak untuk tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah, memilah sampah dari rumah, mengurangi sampah dari sumbernya, menjaga fasilitas umum dan lingkungan sekitar, serta jaga ketertiban,” ucapnya.

Wawan menambahkan mengenai tindak lanjut DLH dalam verifikasi Adipura ini. Pihaknya mengintensifkan edukasi lingkungan ke masyarakat seperti RT/RW, sekolah, mau pun komunitas.
Meningkatkan peran kelompok masyarakat dan penggiat lingkungan hidup. Mendorong pihak-pihak eksternal yang peduli lingkungan untuk bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat.
Meningkatkan penanganan sampah dan kebersihan kota. Meningkatkan pengawasan terhadap TPS liar serta sampah pengelolaannya yang ilegal.
“Ada pula menyiapkan program apresiasi kampung, sekolah dan warga yang aktif menjaga kebersihan. Mengembangkan peran serta dunia swasta melalui CSR untuk mendukung inovasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup,” kata Wawan.
Ia mengaku pemerintah dalam hal ini tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan kolaborasi warga, komunitas, pelaku usaha, sekolah dan media. Diharapkan lahir agen-agen perubahan lingkungan dari masyarakat terutama anak muda dan pelajar.
“Kami ingin menjadikan momentum untuk memperkuat arah pembangungan lingkungan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, partisipatif, berbasi inovasi dan teknologi,” tutur Wawan Fauzi. (adv)