TANGERANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis perkiraan cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir tahun 2025. Tangerang menjadi salah satu wilayah yang akan menghadapi cuaca ekstrem tersebut.
Menanggapi hal itu, pemerintah daerah setempat melakukan berbagai kesiapan sebagai langkah konkret untuk menghadapi bencana akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Imbauan pemerintah pusat langsung direspons dengan langkah konkret untuk memastikan kota tetap siap menghadapi berbagai potensi bencana, terutama menjelang akhir tahun dan saya sudah memerintahkan Sekda TAPD untuk segera membahas dan menindaklanjuti langkah-langkah yang perlu dilakukan,” ungkap Wali Kota Tangerang, Sachrudin, Rabu, 3 Desember 2025.
Pemkot juga melakukan berbagai upaya untuk memperkuat mitigasi, mulai dari penanganan darurat hingga pengawasan daerah rawan banjir, khususnya di kawasan aliran sungai.
“Kita terus melakukan tanggap darurat dan mitigasi bencana. Saya mengajak semua lapisan masyarakat, khususnya yang berada di daerah rawan banjir, untuk peduli bersama,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat, relawan, dan teknologi dalam memperkuat kesiapsiagaan bersama.
Pemkot Tangerang telah menyiapkan sistem peringatan dini berbasis aplikasi agar warga dapat menerima informasi secara cepat dan tepat.
“Kita sudah punya aplikasi SI PANTAU yang memberikan informasi dan sirine peringatan dini melalui handphone jika banjir berpotensi terjadi,” ungkapnya. (Adv)














